Frasa “only if” digunakan untuk menyatakan bahwa suatu hasil hanya akan terjadi jika satu kondisi tertentu terpenuhi. Dalam bahasa Indonesia, artinya mirip dengan “hanya jika” atau “hanya kalau”.
🔹 Fungsi “Only If”
Digunakan untuk memperjelas bahwa suatu tindakan atau kejadian sangat tergantung pada satu syarat spesifik.
🔹 Struktur Kalimat
- Only if + subject + verb, main clause
- Main clause + only if + subject + verb
- Jika “only if” di awal kalimat, maka posisi subjek dan verb utama sering dibalik (inversi).
🔹 Tabel Contoh Kalimat & Terjemahan
| Kalimat Bahasa Inggris | Terjemahan Bahasa Indonesia |
|---|---|
| You can enter only if you have a ticket. | Kamu bisa masuk hanya jika punya tiket. |
| Only if she agrees, will we proceed with the plan. | Hanya jika dia setuju, kami akan lanjutkan rencana itu. |
| He will forgive you only if you apologize sincerely. | Dia akan memaafkanmu hanya jika kamu minta maaf dengan tulus. |
| Only if it stops raining, will we go outside. | Hanya kalau hujan berhenti, kita akan keluar. |
| You will succeed only if you work hard. | Kamu akan sukses hanya jika kamu bekerja keras. |
🔹 Perbedaan “Only if” vs “If”
- If: kondisi biasa, mungkin ada alternatif → If it rains, we’ll cancel.
- Only if: kondisi satu-satunya → Only if it rains, we’ll cancel.
🔹 Catatan Tambahan
Jika “only if” berada di awal kalimat, bentuk inversi digunakan (subjek dan kata kerja dibalik):
Only if he studies will he pass. ✅ (bukan: ❌ Only if he studies, he will pass)
🔹 Latihan Mini
Lengkapi dengan “only if”:
- You’ll pass the test ______ you study hard.
- ______ it stops snowing, will the roads reopen.
- We will invest ______ the proposal is approved.
“Only if” membantu kamu mengekspresikan syarat yang ketat dalam kalimat. Gunakan ini untuk menyampaikan bahwa tidak ada pilihan lain selain kondisi yang disebutkan.